SEJARAH SINGKAT BANDARA
Bandar Udara Morowali adalah Bandar Udara yang terletak di Desa Umbele, Kecamata Bumi Raya, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah yang mulai dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada Tahun 2007 atas inisiatif Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali dan berdasarkan Rekomendasi Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 553.2/133/DISHUB.GST/2006 tanggal 5 Juli 2006 Tentang Pembangunan Bandar Udara Morowali Kabupaten Morowali.
Pada Tahun 2010 Pembangunan Bandar Udara Morowali dilanjutkan dengan pembangunan fisik, baik dari sisi udara (Landasan pacu, taxiway dan apron) maupun sisi darat (Terminal penumpang dan gedung perkantoran) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dengan dana bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pendaratan perdana sebagai uji coba di Landas Pacu Bandar Udara Morowali adalah pesawat terbang Indonesia Air dengan kapasitas 40 orang penumpang milik PT. Vale pada hari Sabtu Tanggal 27 Mei 2017 yang disaksikan langsung oleh Bupati Morowali Drs. H. Anwar Hafid. M.Si bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Morowali, Tokoh Agama dan Masyarakat Desa Umbele Kecamatan Bumi Raya.
Bandara Morowali diresmikan oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada hari Minggu tanggal 23 Desember 2018.
Kabupaten Morowali memiliki pertambangan nikel terbesar di Asia Tenggara dan Bandara menjadi salah satu transportasi yang menjadi akses yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan potensi wilayah termasuk objek wisata. Keberadaan Bandara Morowali sangat diperlukan untuk menunjang konektivitas masyarakat Morowali menuju kota-kota besar yang jaraknya cukup jauh seperti Palu, Kendari dan Makassar.