SEJARAH SINGKAT BANDARA
. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WAKATOBI
Kabupaten Wakatobi adalah termasuk kabupaten baru hasil pemekaran dari kabupaten Buton berdasarkan pada keputusan DPRD kab. Buton No. 14/DPRD/2002 tanggal 3 Juli 2002 kemudian disahkan oleh pemerintah Indonesia dengan dikeluarkan UU nomor 29 tahun 2003 Tentang pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara. Roda Pemerintahan secara resmi dimulai pada tanggal 9 Januari 2004.
Kabupaten Wakatobi terletak di kepulauan jazirah tenggara pulau Sulawesi, secara geografis terletak dibagian Selatan garis khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan diantara 05o 00’ – 06o 25’ Lintang Selatan (sepanjang ± 160 km) membentang dari barat ke Timur di antara 123o 34’ – 124o 64’ Bujur Timur (sepanjang ± 120 km)
Kabupaten Wakatobi memiliki luas wilayah ± 19.200 km2 terdiri dari daratan ± 823 km2 (4.3 %), dan perairan/lautan ± 18.377 km2 (95,7%)
Adapun batas-batas administrasi wilayah adalah sebagai berikut:
Kabupaten Wakatobi terdiri dari 4 gugusan pulau besar : Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko dan beribukota di Wangi-wangi terdiri dari 8 (Delapan) kecamatan, 25 Kelurahan dan 75 Desa.
POTENSI PARIWISATA
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata diketahui bahwa jumlah pulau di kabupaten Wakatobi adalah 13 buah. Sebagai daerah kepulauan yang sebagian besar adalah wilayah laut, maka wajar daerah ini kaya dengan sumber daya alam laut seperti 942 species ikan; 90.000 ha luas terumbu karang yang terdiri dari 750 species karang dari 850 species karang yang ada di dunia dan memiliki karang Atol (Atol Kaledupa) dengan panjang 48 km dan merupakan karang Atol terpanjang didunia. Potensi pariwisata tumbuh berkembang karena ditunjang oleh keberadaan perikanan dan kelautan yang menjadi andalan kabupaten Wakatobi karena species karang maupun ikannya terbanyak didunia dibanding pusat-pusat diving dunia lainnya. Seperti pulau karibia dan laut merah dimana masing-masing memiliki 50 spesies ikan dan 300 spesies terumbu karang, itu hanya merupakan pembanding saja.
SEKTOR TRANSPORTASI UDARA
Ketersediaan prasarana dan sarana transportasi dalam suatu wilayah sangatlah penting dalam menumbuh kembangkan kegiatan perekonomian wilayah, salah satunya pada sektor transportasi udara yang merupakan salah satu pendukung selain transportasi laut maupun darat yang ada.
Keberadaan Bandar Udara berperan sangat strategis bagi pengembangan kegiatan berbagai sektor khususnya sektor pariwisata sebagai leading sector kabupaten Wakatobi. Komitmen pemerintah daerah kabupaten Wakatobi dalam mengatasi kendala aksesibilitas dan mendorong Peluan investasi bagi kemajuan perekonomian daerah, diwujudkan dengan membangun bandara Matahora yang terletak didesa Matahora, kecamatan Wangi-wangi selatan pada tahun 2007 dengan didukung dengan keputusan menteri perhubungan nomor : KM.13 tahun 2007.
Bandara Matahora mulai beroperasi sejak tahun 2009 ditandai dengan penerbangan perdana maskapai SUSI AIR dengan type pesawat Caravan C206D kapasitas 12 Seat, dengan rute Wakatobi-Kendari PP.
Selain SUSI AIR yang pernah beroperasi dibandara Matahora Wakatobi adalah:
Frekwensi penerbangan yang ada saat ini adalah 7x seminggu yang dioperasikan oleh Wings Air.
TERMINAL PENUMPANG
Terminal Penumpang Bandara Matahora Wakatobi dibangun dalam 2 (Dua) tahap Anggaran, yaitu TA 2013 dan TA 2014 dengan Luas 1500m2, kelengkapan Terminal Pada TA 2015. Terminal Penumpang sudah dioperasikan.
Demikian sekilas gambaran singkat tentang profile dari kabupaten Wakatobi serta perkembangan sektor transportasi udara yang ada.